Monacella Lieta Alam

enjoy this site :)

Selasa, 10 September 2013

PEMBUATAN PLASTIK DARI KENTANG

PEMBUATAN PLASTIK DARI SARI PATI KENTANG

I.                   TUJUAN
Mengetahui pembuatan plastik berbahan dari sumber yang dapat diperbarui, dalam upaya pengurangan limbah konvensional, dan peningkatan konservasi.
II.                TEORI DASAR
Bioplastik adalah bentuk plastik yang berasal dari sumber-sumber biomassa dapat diperbarui, seperti lemak dan minyak nabati, pati jagung, pati kacang, atau mikrobiota, plastik umum, seperti bahan bakar fosil plastik, yang berasal dari minyak bumi.
Bioplastik lebih berkelanjutan karena mereka dapat memecah di lingkungan lebih cepat daripada bahan bakar fosil plastik, yang dapat mengambil lebih dari 100 tahun. Beberapa, tetapi tidak semua, bioplastik dirancang untuk terurai. Bioplastik yang dirancang untuk terurai dapat memecah baik dalam lingkungan anaerobik atau aerobik, tergantung pada bagaimana mereka diproduksi. 
III.             ALAT DAN BAHAN
100 gram Kentang bersih
Parutan
Saringan Teh
Air Suling
Propan-1,2,3-triol
HCl 0.1 mol/dm3
NaOH 0.1 mol/dm3
Penumbuk dan lesung
Tabung reaksi
Gelas ukur
Pengaduk
Lilin
Indikator Universal
Penjepit tabung reaksi
Loyang logam

IV.              CARA KERJA
1.      Memarut 100 gram potato. Tidak dikupas, tapi dicuci hingga bersih.
2.      Menaruh kentang di mortir dan memberi 100 cm3 air suling. Menggiling dengan hati-hati.
3.      Menyaring cairan dengan menggunakan saringan ke dalam gelas ukur, menambahkan 100 cm 3, menumbuk dan mengaduk untuk ke dua kalinya.
4.      Membiarkan cairan agar mengendap dalam gelas selama 5 menit.
5.      Menuang air dari gelas kimia hingga menyisakan pati putih yang telah mengendap di bawah gelas.
6.      Menuangkan 25 cm3 air ke dalam gelas dan menambahkan 2,5 gram pati, 3 cm3 HCL, dan 2 cm3 gliserol.
7.      Memanaskan campuran tersebut diatas api sambil diaduk secara perlahan selama 15 menit. Hasilnya akan nampak seperti gel berwarna putih.
8.      Gel dari sari pati yang telah dipanaskan tadi, ditetesi Natrium Hidroksida (NaOH) kemudian di uji dengan kertas indikator.
9.      Kemudian gel tadi dituang ke dalam cetakan.  Ulangi percobaan 1-8 tanpa diberi gliserol.

V.                 TANYA JAWAB
1.      Jelaskan dengan seksama sifat dari masing-masing zat yang telah Anda buat!
Jawab :            sifat NaOH : Sangat basa, keras, rapuh dan menunjukkan pecahan hablur. Bila dibiarkan di udara akan cepat menyerap karbondioksida dan lembab.
sifat HCl : sangat korosif
                Sifat gliserol : tidak berbau,tidak berwarna dan mempunyai rasa yg agak manis.
2.      Apa perbedaan yang dibuat dengan propan-1,2,3-triol?
Jawab : pemakaian gliserol, menyebabkan plastik menjadi fleksibel (mudah dibentuk).
3.      Gambarlah diagram dari rantai polimer dengan dan tanpa propan-1,2,3-triol dan gunakan diagram tersebut untuk membantu menjelaskannya!
Jawab :

4.      Apakah menurut Anda plastik yang Anda buat adalah biodegradable? Jelaskan.
Jawab : iya, karena dapat di uraikan secara sempurna oleh proses biologi.
5.      Bagaimana Anda mengetahuinya?
Jawab : karena bahan tersebut mudah terurai dan ramah lingkungan.
6.      Dalam bidang industri, berasal darimanakah energi yang dibutuhkan untuk mengekstrak pati?
Jawab : sumber utama masih berasal dari ekstrak patinya,tetapi membutuhkan mesin untuk membantu proses tersebut.
7.      Terbuat dari apakah plastik pada umumnya?
Jawab : sebagian besar plastik masih terbuat dari minyak.
8.      Jelaskan perbedaan karakteristik bioplastic dengan biodegradable?
Jawab : Bioplastik adalah bentuk plastik yang berasal dari terbarukan, Bioplastik yang dirancang untuk terurai dapat memecah baik dalam lingkungan anaerobik atau aerobik, tergantung pada bagaimana mereka diproduksi.
                Biodegredable plastik yang dapat biologis rusak, dalam jumlah waktu yang wajar dan dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi.
9.      Tulislah keuntungan pembuatan plastik yang berbahan dasar dari tumbuhan?
Jawab : bahan dasar mudah dicari.
               Mudah di perbarui dan di uraikan kembali.
10.  Apakah kerugiannya? (terhadap pertumbuhan tanaman)
Jawab : secara tidak langsung lama kelamaan jumlah tanaman yang dibutuhkan untuk membuat plastik akan lebih banyak sehingga mungkin akan terjadi pengekplotasian tanaman dalam jangka pendek.
11.  Apakah efek kelarutan ini kepada sejumlah benda terhadap plastik yang digunakan? Tuliskan tiga hal dimana hal ini bisa dipakai atau tidak!
Jawab : Yang dapat di pakai :
-          Untuk plastik pembungkus
-          Dibuat sebagai tas
-          Benang plastik untuk operasi
Yang tidak dapat di pakai
-          Untuk membungkus barang yang mengandung air
-          Karena daya tahan mekaniknya yang tidak lebih baik dari plastik konvensional, maka tidak dianjurkan menopang beban dengan berat tertentu.
-          Mempunyai biaya produksi cukup mahal, sehingga seringkali dicampur dengan bahan pembuat plastik konensional.
VI.              KESIMPULAN
Pembuatan bioplastik sangat jelas bermanfaat untuk kehidupan, karena kebutuhan plastik sendiri yang sangat banyak, serta yang kita tahu bahwa plastik sulit terurai karena pembuatannya yang memang terbuat dari bahan sulit terurai.

VII.           DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia, Bioplastic. Tersedia : en.wikipedia.org/wiki/Bioplastic (13 September 2012)

Selasa, 02 Februari 2010

Kehidupan dalam Kematian

Adakah kehidupan setelah kematian? Alkitab memberitahu kita, "Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan. Seperti bunga ia berkembang, lalu layu, seperti bayang-bayang ia hilang lenyap dan tidak dapat bertahan. … Kalau manusia mati, dapatkah ia hidup lagi? (Ayub 14:1-2, 14)

Sama seperti Ayub, hampir setiap kita ditantang oleh pertanyaan ini. Apa yang terjadi kepada kita setelah kita meninggal dunia? Apakah kita hilang begitu saja? Apakah hidup itu suatu pintu yang berputar di mana orang datang dan pergi dari dunia ini supaya mendapat kemuliaan dan kebesaran? Apakah setiap orang pergi ke tempat yang sama, atau kita pergi ke tempat yang berbeda-beda? Apakah surga dan neraka ada, atau itu hanya suatu angan-angan?

Alkitab mengatakan bukan saja ada kehidupan setelah kematian, namun ada hidup kekal yang begitu mulia, “yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." (1 Korintus 2:9). Yesus Kristus, Allah dalam wujud manusia, datang ke dunia ini untuk memberi kita karunia hidup kekal. “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh” (Yesaya 53:5).

Yesus menanggung hukuman yang seharusnya setiap kita tanggung dan mengorbankan nyawaNya sendiri. Tiga hari kemudian, Dia membuktikan kemenanganNya atas kematian dengan bangkit dari kubur, dalam Roh dan tubuh. Dia tetap tinggal di bumi ini untuk empat puluh hari lamanya dan dilihat oleh ribuan orang sebelum akhirnya Dia naik ke rumahNya yang kekal di Surga. Roma 4:25 mengatakan, “Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita” (Roma 4:25).

Kebangkitan Kristus adalah peristiwa yang dicatat dengan baik. Rasul Paulus menantang orang-orang yang mempertanyakan keabsahannya dan tidak seorangpun dapat menolak kebenarannya. Kebangkitan adalah batu penjuru dari iman Kristen. Karena Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, kita percaya kita pun akan dibangkitkan.

Paulus menasihati beberapa orang-orang Kristen mula-mula yang tidak percaya akan kebangkitan: “Jadi, bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan” (1 Korintus 15:12-13).

Kristus adalah hasil pertama dari panen besar orang-orang yang akan dibangkitkan kembali. Kematian fisik menimpa semua orang melalui satu orang, Adam, yang punya hubungan dengan kita semua. Namun semua orang yang telah diadopsi ke dalam keluarga Allah melalui iman dalam Yesus Kristus akan diberikan hidup baru (1 Korintus 15:20-22). Sebagaimana Allah membangkitkan tubuh Yesus, demikian pula tubuh kita akan dibangkitkan saat Yesus datang kembali (1 Korintus 6:14).

Walaupun pada akhirnya kita semua akan dibangkitkan, tidak semua orang akan masuk ke Surga. Dalam hidup ini setiap orang harus membuat pilihan di mana dia akan hidup dalam kekekalan. Alkitab mengatakan bahwa manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi (Ibrani 9:27). Mereka yang telah dibenarkan akan hidup kekal di surga, tetapi orang-orang yang tidak percaya akan masuk ke dalam hukuman kekal, atau neraka (Matius 25:46).

Sama seperti surga, neraka bukan hanya suatu keadaan, tapi merupakan sebuah tempat yang nyata. Neraka adalah sebuah tempat di mana orang-orang yang bedosa akan mengalami murka Tuhan secara kekal dan tanpa akhir. Mereka akan mengalami siksaan secara emosi, mental, dan fisik. Mereka akan merasa malu, menyesal dan bersalah.

Neraka digambarkan sebagai jurang yang tanpa dasar (Lukas 8:31, Wahyu 9:1), lautan api dan belerang, di mana para penghuninya disiksa siang dan malam untuk selama-lamanya (Wahyu 20:10). Di neraka akan ada tangisan dan kertak gigi, menunjukkan kesusahan dan kemarahan yang amat sangat (Matius 13:42). Neraka adalah tempat “di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam” (Markus 9:48). Allah tidak menikmati kebinasaan orang-orang jahat dan ingin untuk mereka berbalik dari jalan-jalan mereka yang sesat supaya mereka hidup (Yehezkiel 33:11). Namun Dia tidak memaksa kita untuk tunduk; jika kita terus menerus menolak Dia, Tuhan tidak punya pilihan lain selain memberi kita apa yang kita inginkan, hidup terpisah dari Dia.

Hidup di atas bumi ini adalah suatu ujian, suatu persiapan untuk apa yang akan datang. Bagi orang-orang percaya itu adalah hidup kekal di hadapan Tuhan. Jadi bagaimana kita dibenarkan dan dapat menerima hidup kekal? Hanya ada satu jalan – melalui iman dan kepercayaan kepada Anak Allah, Yesus Kristus. Yesus berkata, "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.…" (Yohanes 11:25-26).

Karunia hidup kekal tersedia bagi semua orang, tapi untuk menerimanya kita perlu menolak beberapa kesenangan duniawi dan mempersembahkan diri kita kepada Tuhan. “Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya." (Yohanes 3:36). Kita tidak akan memperoleh kesempatan untuk bertobat dari dosa-dosa kita setelah kita meninggal dunia karena setelah kita bertemu Tuhan muka dengan muka kita tidak ada pilihan lain selain percaya kepadaNya. Tuhan menghendaki kita datang kepadaNya di dalam iman dan kasih sekarang ini. Jika kita menerima kematian Yesus sebagai pembayaran atas dosa dan pemberontakan kita terhadap Tuhan, kita dijamin bukan hanya memperoleh hidup yang berarti di dunia ini, namun juga hidup kekal di hadapan Kristus.

Jikalau Anda mau menerima Yesus sebagai Juruselamat Anda dan menerima pengampunan dari Tuhan, berikut ini adalah sebuah doa yang dapat Anda doakan. Ingat, sekedar mengucapkan doa ini atau doa-doa lainnya tidak akan menyelamatkan Anda. Hanya percaya kepada Yesus yang akan menyelamatkan Anda dari dosa. Doa ini adalah sebuah cara untuk mengungkapkan kepada Tuhan bahwa Anda beriman kepadaNya dan untuk berterima kasih kepadaNya untuk keselamatan yang Dia sediakan bagi Anda. “Tuhan, saya tahu bahwa saya telah berdosa kepadaMu dan pantas untuk dihukum. Namun Yesus Kristus telah menanggung hukuman yang seharusnya saya tanggung sehingga dengan beriman kepadaNya saya dapat diampuni. Saya berbalik dari dosa-dosaku dan percaya kepadaMu untuk diselamatkan. Terima kasih untuk anugerah dan pengampunanMu yang indah – karunia hidup kekal! Amin!”

Apakah Anda membuat keputusan untuk menerima Kristus karena apa yang Anda baca di sini? Jika demikian, klik pada tombol “Saya telah menerima Kristus pada hari ini” di bawah.

Membaca jurnal sains Cosmos (Desember 2008/Januari 2009), yang secara khusus mengupas masalah evolusi, pembaca diajak menjelajahi seluk-beluk evolusi - bagaimana riwayat kelahiran teori yang terus menggerakkan debat ilmiah hingga hari ini, bukti-bukti evolusi, dan juga pandangan mutakhir yang menyebut evolusi tampaknya telah berakhir.
Selain Cosmos, jurnal lain yang mengupas evolusi secara mendalam, juga warisan ilmiah yang ditinggalkan Charles Darwin, adalah Scientific American (Desember 2008), yang intronya dikutip di bagian awal tulisan ini. Keduanya mengangkat Darwin dan evolusi bertepatan dengan peringatan 200 tahun Darwin dan 150 tahun teori evolusi yang ia kemukakan.
Orang kini menyebut teori evolusi secara begitu saja, tetapi tak disangsikan lagi, inilah teori yang mengalami ujian paling dahsyat sepanjang masa. Atas dasar itu pula, orang melihat Darwin sebagai salah satu sosok yang menjulang di dunia sains, yang idenya telah mengubah dunia.
Kini teori evolusi sudah bertahan 150 tahun, dan pada sisi lain teori itu telah bertambah luas seiring dengan berkombinasinya ide yang dicetuskan Darwin dan genetika.
Darwin berangkat untuk pelayaran ke Kepulauan Galapagos tahun 1835 dengan kapal HMS Beagle. Kepulauan yang masuk dalam wilayah Ekuador ini terletak 1.000 kilometer dari Amerika Selatan. Lokasi yang dianggap sebagai ”museum hidup dan lemari pajangan evolusi” ini telah dinyatakan sebagai pusaka dunia oleh UNESCO. Wilayah yang terisolasi secara ekstrem ini—dan ditandai oleh aktivitas seismik dan vulkanik - menyimpan kehidupan yang unik. Antara lain iguana darat, kura-kura raksasa, dan sejenis burung gelatik (finch) yang menjadi subyek pengamatan Darwin.
Meski dikelompokkan sebagai burung yang sama, atas bantuan ahli burung dan seniman John Gould, berikutnya diketahui bahwa finch yang dibawa Darwin sebenarnya merupakan spesies yang berlainan.
Dari pekerjaan Gould, Darwin mengerti bahwa ukuran paruh finch berubah generasi demi generasi sesuai dengan ukuran biji-bijian atau serangga yang mereka makan di pulau-pulau - di Galapagos ada 19 pulau - yang berlainan.
Apa yang ia amati itu ia catat dalam ”The Voyage of The Beagle” yang diterbitkan setelah Darwin kembali ke Inggris tahun 1839. Darwin 22 tahun kemudian menerjemahkan pemahamannya atas adaptasi finch tersebut ke dalam satu teori evolusi. Teori ini menegaskan adanya seleksi alam untuk memastikan bahwa ada sifat-sifat lebih unggul yang bertahan dari generasi ke generasi.
Fitur inti Teori Darwin - seperti telah disinggung di muka - telah bertahan dari kajian kritis dari kritikus ilmiah dan religius.
Sisi lain Teori Darwin
Pada satu hari di bulan Juni 150 tahun silam, di rumahnya di dekat London, Darwin membuka amplop surat yang dikirim dari satu pulau yang kini ada di Indonesia. Pengirim surat itu adalah Alfred Russel Wallace, kenalan muda yang menambah penghasilan dengan menjadi kolektor biologi, yang rajin mengirim kupu-kupu, burung, dan spesimen lain ke Inggris. Namun, kali itu, Wallace mengirim serta manuskrip 20 halaman, sambil meminta Darwin memperlihatkannya kepada anggota lain komunitas ilmiah Inggris.
Darwin membaca manuskrip tersebut dengan horor karena Wallace juga sampai pada teori evolusi seperti yang dikerjakannya, tanpa menerbitkan satu kata pun, selama dua dekade terakhir. Darwin dilanda kebimbangan hebat, dan sempat terpikir olehnya untuk memusnahkan karyanya sendiri.
Pemikiran evolusi Darwin acap disebut sebagai ”Darwinisme”, yang juga melambangkan pandangan sekitar evolusi. Namun, seperti dicatat Richard Conniff di Cosmos, awal mula pandangan ini bukan dari Darwin atau Wallace. Pandangan tentang asal-usul manusia dari primata, misalnya, sudah muncul sejak 1699, ketika seorang dokter asal London, Edward Tyson, membedah simpanse dan mendapati anatomi makhluk ini amat mirip dengan manusia.
Kakek Darwin sendiri, Erasmus Darwin, di tahun 1770-an sudah menyatakan bahwa berbagai spesies yang berbeda-beda berkembang dari satu leluhur yang sama. Ia bahkan memasang moto Latin ”E conchis omnia” (Segalanya berasal dari kerang) di kereta kudanya.
Bisa pula dicatat bahwa pada tahun 1801 naturalis Perancis, Jean-Baptiste Lamarck, mengajukan bahwa spesies-spesies bisa berubah merespons kondisi lingkungan. (Ada yang bisa bertahan dari penyakit, kelaparan, pemangsaan, dan faktor lain, tapi ada juga yang tak bisa bertahan, oleh Darwin disebut dengan ”seleksi alam”, sementara oleh Wallace disebut sebagai ”perjuangan untuk eksistensi”).
Tahun 1840-an, ide evolusi lolos dari ranah komunitas ilmiah semata, dan merebak menjadi debat publik. Sementara itu, Darwin terus mengembangkan studinya tentang evolusi, antara lain dengan mempelajari karya demograf TR Malthus mengenai faktor yang membatasi perkembangan manusia. Tahun 1844, ia telah mengembangkan ide dalam manuskrip setebal 200 halaman.
Seperti kita tahu, naskah Darwin yang lengkap akhirnya terbit 24 November 1859 dalam wujud buku berjudul On the Origin of Species by Means of Natural Selection. Dengan itu, hal yang tak terpikirkan, yakni manusia berasal dari satwa, menjadi lebih dari ”terpikirkan”.
Dalam hal ini Darwin tak saja menyuplai unsur ”bagaimana” dari evolusi. Karyanya yang mendalam atas kijing dan spesies lain membuat ide evolusi lebih bisa dicerna.
Pemikiran baru
Dari uraian tersebut, kesan yang muncul memang teori evolusi Darwin telah lulus dari ujian waktu. Namun, pada sisi lain, kini juga muncul pandangan baru bahwa evolusi sendiri kini telah berakhir, setidaknya bagi manusia. Inilah yang juga dilaporkan oleh Steve Jones di Cosmos. Umat manusia, tulis Jones, kini mengalami apa yang ia sebut sebagai ”pemerataan besar” (grand-averaging).
Sekadar contoh, warga Amerika-Afrikan kini sudah merasa, sejarah mereka telah tercuri. Kromosom mereka sebagian Afrika, sebagian Eropa, dan sebagian lain Asia. Gejala percampuran gen, lalu pemerataan, kini berlangsung lebih deras dibanding tahun 1950. Tiga faktor yang dibutuhkan untuk terjadinya evolusi - variasi di antara orang, tekanan seleksi via perbedaan dalam tingkat kematian, dan jumlah keturunan dan isolasi geografik - banyak yang telah lenyap. Bagi manusia, daya evolusi tampaknya kini telah punah.